Sunday 11 January 2015

Apa Hebatnya DR. Rizal Ramli Sebagai Menko?


(AMS, Opini)
SEJAUH ini memang belum ada Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian yang bisa dinilai mampu mengangkat perekonomian bangsa secara total.

Tetapi dari semua Menko Perekonomian yang pernah ada, hanya terdapat satu sosok yang patut ditunjuk sebagai mantan Menko Perekonomian yang hebat dan terbaik sepanjang sejarah pemerintahan di negara ini, yakni Menko  Perekonomian era Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Dr. Rizal Ramli.

Disebut hebat dan terbaik, sebab meski tak genap setahun menjabat Menko Perekonomian, namun Rizal Ramli pada masanya ternyata jauh lebih mampu menunaikan tugasnya secara optimal dan maksimal membenahi perekonomian untuk kemaslahatan rakyat serta umat banyak di negeri ini.
Artinya, dengan waktu yang cukup singkat, Rizal Ramli nyatanya mampu mempersembahkan hasil yang cukup memadai, dan mampu memperlihatkan kualitas kerja yang tinggi sebagai Menko Perekonomian.

Beberapa tugas dan masalah penting yang berhasil ditunaikan Rizal Ramli saat menjabat sebagai Menko Perekonomian. Di antaranya, adalah berhasil Menyelamatkan PLN dari kebangkrutan; sukses Merestrukturisasi Properti, UKM dan Petani; Mendatangkan Rp.5 Triliun tanpa Menjual Saham Telkom dan Indosat.

Namun meski begitu, setiap kali ada pemberitaan ataupun artikel mengenai diri Rizal Ramli, selalu saja ada pertanyaan maupun tanggapan bernada sinis dari segelintir pihak, misalnya: “...Ach... apa hebatnya si Rizal?”

Tanpa mau tahu kalangan dari mana saja yang kerap berpandangan miring terhadap diri Rizal Ramli, yang jelas amat perlu dijawab, paling tidak diberi gambaran dan pemahaman apa adanya dengan berharap mereka bisa memahami mana tokoh yang patut disebut hebat dan mana yang tidak.

Bahwa kehebatan Rizal Ramli, banyak. Di antaranya, ketika masih berusia 7 tahun, ia sudah jadi anak yatim-piatu, bukan berasal dari kalangan keluarga kaya-raya, serta bukan kader Parpol mana pun... tetapi kok bisa meraih doktor ekonomi di Boston-Unirvesity.... kok bisa jadi Kabulog,... kok bisa jadi Menko Perekonomian.... kok bisa jadi Menteri Keuangan... dll.

Coba bandingkan dengan tokoh-tokoh nasional lainnya yang bisa dinilai sukses dan diakui hebat, namun sejak masih kecil hingga dewasa ternyata masih didampingi dan ditopang oleh kedua orangtuanya/mertua serta ditunjang dengan kekayaan keluarganya, dan juga didongkrak oleh parpol masing-masing.

Dan tak kalah hebatnya, bahwa di antara semua presiden yang pernah ada hingga saat ini, hanyalah Gus Dur yang terbukti mampu menurunkan Utang Luar Negeri sebesar $9M. Dan tahukah kita, siapa Menko Perekonomian dan juga Menkeu Gus Dus saat itu??? Tak lain dan tak bukan ialah Dr. Rizal Ramli, si Anak Yatim Piatu itu.

Rizal Ramli bisa menjadi seorang menteri, karena memang benar-benar merupakan profesional pilihan terbaik dan murni menurut mata-hati dari seorang pemimpin yang juga betul-betul serius mengabdikan diri sebagai pemimpin, yakni Presiden Gus Dur. Artinya, Rizal Ramli bukanlah ketua umum atau kader partai politik yang “diberi rekomendasi” agar bisa direkrut ke dalam kabinet.

Tetapi Rizal Ramli juga bukanlah sosok sempurna, namun dengan waktu yang sangat terbatas ia bisa menyempurnakan tanggungjawabnya sebagai Menko Perkonomian dan Menkeu. Dan ini tentulah menunjukkan bahwa Rizal Ramli adalah sosok kapabel yang memiliki integritas serta kredibilitas yang tangguh dan handal.

Dan hal lain yang juga sangat menonjol pada diri Rizal Ramli adalah ideologi dan pemikirannya yang senantiasa berkiblat kepada Pancasila dan ajaran Trisakti, pergerakan serta perjuangannya konsisten dan kental pada penegakan kedaulatan serta ekonomi konstitusi kerakyatan.

Sejauh ini, Rizal Ramli juga sangat dikenal sebagai salah satu sosok penentang keras kaum neoliberalisme, neokapitalisme, dan neokolonialisme, serta anti pemerintah otoriter. Ia pernah dipenjara karena sangat giat melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Orba yang dinilai tidak pro-rakyat. Ia bahkan pernah dipecat dari jabatannya dan sekaligus coba diseret kembali ke penjara karena ikut membela nasib rakyat kecil di era SBY-JK yang dinilainya sangat neolib.

Dan kini, Rizal Ramli harus kembali berjuang bersama seluruh aktivis yang seideologi dengannya, menghadapi  dan “melawan” pemerintahan Jokowi-JK yang terlihat penampilannya pro-rakyat tetapi kebijakan-kebijakannya justru menyiksa dan menyengsarakan rakyat kecil, yakni dengan tega mencabut seluruh subsidi energi dan menaikkan harganya (BBM, TDL, elpiji, dll).

Dalam kondisi tercekik dan tersiksa oleh kebijakan kenaikan harga BBM, tarif listrik, tiket kereta api, dan gas elpiji tersebut, rakyat sudah pasti sangat berharap agar bisa terbebas dari cengkeraman kebijakan yang menyengsarakan tersebut. Paling tidak, rakyat akan sangat merindukan cara kerja seorang Menko Perekonomian seperti Rizal Ramli yang mampu membuat Gus Dur bangga sebagai satu-satunya presiden yang berhasil mengurangi utang luar negeri sebesar $ 9 Miliar US Dollar, meski hanya berkuasa selama 21 bulan.